Tanggal 17 bulan agustus, tahun? Apakah 1945? Atau 1991? (tahun gua lahir ini mah) atau mungkin 2012? (mungkin)
Yah ini sebenarnya merupakan kisah gua yang udah lama banget gua alami dan sekarang untuk mengenang masa-masa indah itu mungkin dengan cara menulisnya di blog “it’s all about” yang gua ciptakan, desain,dan gua tulis sendiri ini, alah.
17 agustus yang gua maksud di atas adalah 17 agustus di mana gua pernah alami lomba-lomba yang seru, bersemangat, dan tanpa persiapan yang matang tentunya. Yaitu 17 agustus 2006 dimana saat itu gua duduk di kelas 9 atau tepatnya 9c. Bertemu dan berkenalan dengan teman-teman baru tentunya. Yah layaknya anak-anak smp yang baru naik kelas lah. Saat baru naik kelas yang pasti belum begitu kenal sama semua anak 9c. Mana pas awal-awal ada yang kehilangan hape lah. Lumayan heboh lah. Waktu pertama kali gua duduk sama biyan, habis itu pindah duduk sama prima atau dimas gitu gua lupa. Yah yang pasti kalau sama cowo-cowo 9c udah lumayan akrab pas awal-awal masuk.
Nah, pas lagi awal-awalnya masuk pas juga akan diadakan lomba 17 agustus. Waktu itu yang gilanya gua dipilih jadi ketua kelas 9c. Orang kayak gua disuruh mimpin kelas? Kayak gimana jadinya? Orang gua aja gak bisa ngurus diri gua sendiri??
Gua inget banget tuh waktu itu si abraham yang teriak keras-keras milih gua jadi ketua kelas. Jadinya kan wali kelas gua (aduh gua lupa namanya) langsung percaya gitu kepada gua yang tidak jelas ini.
Ckckck. Mau apa lagi dengan sangat terpaksa gua terima dengan ikhlas,wibawa,dan berjiwa kepemimpinan. (bo’ong gua. Orang gak pernah mau mimpin juga)
LOMBA 17 agustus 2006. Gua kurang tau lomba itu diadakan pas tanggal itu atau bukan. Tapi yang jelas bulan agustusan. Waktu itu kelas 9xxx yang terkenal dengan reputasinya selalu menang disetiap perlombaan dari masa penjajahan sampai masa korupsi sekarang ini karena bimbingan Pak “B” yang tetap semangat membimbing murid barunya untuk tetap menjaga reputasi kelas yang ia ajar tersebut ( ini benar berdasarkan desas desus yang gua dengar). Istilah tepatnya adalah AMBISIUS.
Tapi semua itu benar adanya setelah gua melihat realita yang ada. Saat itu ada banyak lomba yang dilombakan. Yaitu lomba hias kelas,lomba tarik tambang, dan yang paling heboh itu lomba pekik kemerdekaan (WOOOOW ),terus ada lomba apalagi gitu gua lupa. Nah, kelas 9xxx saat itu sedang mempersiapkan untuk lomba pekik kemerdekaan. Gua lihat mereka semangat banget deh. Mana ada “K” yang jago masalah musik lagi. Gua jadi minder karena di kelas gua gak ada yang jago gitu. Yah tapi namanya lomba masa yang lain ikut kelas 9c gak ikut? Lemah dong?
Tapi tidak. Walaupun 9c tidak selevel kelas 9xxx tapi 9c memiliki potensi yang hebat. Gua yakin itu.
--semenit kemudian—
Eh gua ragu deng. Gua ragu setelah melihat kelas gua rusuh abis. Ya 9c itu kelas rusuh.beda jauh deh sama 9xxx. Levelnya tuh 9xxx paling atas, 9c paling bawah alias rusuh. Gak tau karena emang anak-anak badung semua isinya atau ketua kelasnya yang rada-rada. Pokonya rusuh banget deh, setelah semester 1 aja 9c pernah dijemur di tengah lapangan gara-gara anak-anaknya mainan parfum di kelas. Nah, gua juga ikutan tapi. Hehe. (innocent)
Dibalik kerusuhannya, tersimpan potensinya. Lah? Saat pulang sekolah menjelang hari-H dimana akan menjadi hari paling bersejarah bagi kelas 9 waktu itu gua sedang menyusun cara demi cara untuk tampil di pekik kemerdekaan. Dan akhirnya gua temukan cara itu. Gua menyarankan sukarelawan dari 9c yang mau ikut pekik kemerdekaan. Tapi hampir tidak ada yang mau ikut. Tapi ada yang ikut juga akhirnya seperti bernard, juan, abraham, okta,gaby,prima, dan gua. Hehe.
Yak, kostum yang gua ambil itu kostum merah-putih, dengan dasi pramuka diikatkan di kepala. Dan bendera merah-putih kecil dikibarkan di masing-masing tangan pekikers. (sebutan untuk orang yang ikut pekik kemerdekaan,gua yang buat sendiri)
Kostum sudah siap, tinggal mau ngapain nanti di depan penonton,peserta lain,dan juri itu aja. Walaupun Cuma “itu aja” tapi tetep gak dapet idenya. Nah waktu itu ada yang nyaranin ke gua untuk nyanyi gua lupa siapa. Terus jadilah nyanyi sebagai kegiatannya tapi lagu apa? Dengan semangat satu kelas setuju lagu MAJU TAK GENTAR yang sudah booming dikalangan golongan tua dan golongan muda, sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa terjadi perbedaan pendapat.
Yak latihan pun dimulai dan seperti tidak latihan. Lebih banyak bercanda dan tidak serius. Karena sudah sore, sudah banyak anak marsudirini terutama kelas9c yang capek karena sehabis pulang sekolah harus segera menata dan menghias kelas mereka agar tampil indah di hari kemerdekaan itu.
Kelas 9c sih biasa aja karena memang tidak begitu niat menghias kelas walaupun sebenarnya lumayan bagus. Oke back to pekik, yah karena sudah pada lemah,letih,lesu,dan berbeban berat, kami terpaksa harus pulang dan menunggu hari esok.
Sepulangnya di rumah, gua mendengar lagu “INDONESIA MERAH DARAHKU PUTIH TULANGKU” itu yang gua lupa judul dan penyanyi serta penciptanya. Tapi lagu itu bagus karena di tengah-tengahnya ada puisinya. Tapi siapa yang mau baca puisi coba?? Nah karena sedikit orang yang mau baca puisi, dari situ gua terinspirasi untuk mengisi pekik dengan puisi.
Esoknya, semua peserta lomba sudah siap-siap mungkin tinggal 9c aja yang masih amburadul. Tapi gua salah begitu gua sampai di kelas ternyata mereka sudah siap tampil. Tapi gua dengan berani meminta mereka untuk mengisi pekik juga dengan lagu “INDONESIA MERAH DARAHKU PUTIH TULANGKU” itu dan puisi. Ya mereka tidak begitu hafal tapi bersedia. Nah tapi siapa yang mau baca puisi? Semua memilih abraham. Ya mungkin dia punya jiwa pujangga mungkin ya. Dan abraham pun terpilih. Dengan cepatnya setelah abraham terpilih, 9c pun dipanggil turun untuk tampil. Kepanikan pun terjadi, abraham aja belum selesai menghafal puisi panjang itu dan terpaksa dia membawa contekan. Dengan ragu dan siap kami turun sambil melihat kelas 9xxx yang sudah selesai berpekik dengan “K” yang mengiringnya pastilah bagus ditambah dengan baju-baju batik mereka yang kompak.
Minder sih wajar, tapi kami masih punya janji yang harus ditepati yaitu tampil. Kami pun tampil. Ini lah penampilan pertama kami. Dag-dig-dug.Abraham masuk terlebih dahulu dengan baju,dasi,topi, dan jas bak Soekarnonya yang sesak yang adalah punya almarhum Kakek saya. Dengan masuknya Abraham saja sudah banyak yang berpekik kepada kami dengan sangat keras sekali. Sebagian besar berpekik “SI HOLE” waw awalnya gua gak tau arti dari kata itu apa. Tapi setelah lama bergaul dengan juan,abraham,andreas,dan ami, akhirnya dengan tidak bangga gua mengerti. Ya sorakan-sorakan itu kami anggap sebagai penyemangat kami sehingga kami pede.
Waktu itu gua sebagai pengiring dengan gitar fear factor gua. Tapi karena gua gak mahir bermain gitar ya saat kami bernyanyi jadi asal-asalan, banyak yang gak tepat, salah nada, salah kunci apalagi, malah ada yang gak nanyi karena malu,jelek deh pokonya. Dalam hati gua kita ini gede disorakan awalnya aja tapi performance gak sama sekali. Tapi begitu abraham baca puisi dia kayak gak ada rasa malu. Mungkin hal itu yang buat juri terkagum-kagum. Di tambah lagi dia mengarang sendiri puisi itu. Gua sempet bingung. Tapi as long as itu bagus di mata juri dan penonton, it’s okay. Dan ternyata semua suka pekik kami dengan diakhiri pekikan keras “MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!”. Kami yang tadinya minder menjadi pede. Dan semakin siap untuk lomba-lomba lain. Karena berbekal kepedean dari lomba pekik kemerdekaan tadi, kawan-kawan 9c bersemangat untuk menang dalam setiap lomba, dan lomba yang sudah dipastikan pemenangnya untuk pertama kalinya adalah lomba tarik tambang karena merupakan sistem gugur. Yang jelas 9c pasti menang. Karena isinya kelas berat semua seperti ardi,dimas,yola,regina,palupi,raymond (lho?) dan lainnya. Berarti 9c merupakan tim pertama yang menang dalam perlombaan 17 agustusan di SMP MARSUDIRINI ini. HORE!
Pengumuman lomba pun tiba. Dan 9xxx pun memenangi lomba hias kelas. Yaah kami tidak begitu kecewa karena tidak menghabiskan banyak uang juga toh untuk menghias kelas. Jadi gapapa kalah. It’s okay. Begitu juga dengan pekik. Tapi pekik kemerdekaan berkata lain, juara 1 pekik kemerdekaan tanpa diduga adalah kelas 9c. Seketika kelas diisi dengan teriakan heboh nan riuh yang membuat kelas ini berjaya , senang, dan bangga. Hal yang tidak pernah gua lupakan sampai sekarang. Itu arti dari kekompakan, kerja sama, sosialisasi, dan kemerdekaan. Akhirnya kami merdeka dari predikat kelas tidak berpotensi,kelas kalah, dan merdeka dari kelas 9xxx yang selalu juara itu karena kami berhasil membuktikan kalau mereka bisa kalah dan kami bisa menang. Kami punya kesempatan untuk merdeka. Tapi gak merdeka dari kerusuhan. Sekali rusuh tetep aja rusuh. Cape gua ngurus kelas ini. (lah kayak gua pernah ngurus?)
Kels 9c pun memenangi banyak lomba gua lupa lomba apa aja. Tapi yang gua tahu 2 lomba kita juara 1 mengalahkan kelas 9xxx. Yaitu tarik tambang dan pekik kemerdekaan. Merasa kelas kita punya potensi tersembunyi ,wali kelas kami yang gua lupa namanya walaupun udah gua coba buat ingat-ingat kembali saat gua meneruskan menulis blog ini tapi tetep aja gak bisa, yang dulu tidak mau mengurus kami dalam hal lomba-lomba akhirnya mau mengurus kami membimbing dan membina kami di kejuaraan-kejuaraan yang harus dihadapi 9c di bulan-bulan berikutnya seperti bulan bahasa, bulan kitab suci,dan classmeeting. Jujur gua salut sama kalian anak 9c.
Yak akhir kata setelah gua menulis blog yang panjangnya 3 halaman jika dicopy paste ke microsoft word ini, gua harap kalian semua mengerti makna dari blog ini (lah emang ada? Perasaan biasa aja) Yaitu suatu kemerdekaan tidak akan kita dapatkan tanpa suatu perjuangan. Dan tugas kita sebagai golongan muda adalah memanfaatkan kemerdekaan yang sudah dicapai golongan tua dengan susah payah sampai mereka berani mengorbankan diri mereka sendiri dengan secerdas dan sebaik mungkin. Apakah korupsi merupakan suatu caranya? Tidak. Justru kita harus merdeka dari korupsi,kemiskinan,dan pemanasan global (lho?).Ini bukan hanya untuk alumni 9c, tapi juga untuk pemuda dan rakyat Indonesia. Teruskan perjuanganmu. Raihlah mimpimu demi suatu kemerdekaan! MERDEKA!